VAKSIN
Pengertian Vaksin (Fellia nasa putri)
Vaksin adalah bahan antigenik yang digunakan untuk
menghasilkan kekebalan aktif terhadap suatu penyakit sehingga dapat mencegah
atau mengurangi pengaruh infeksi oleh organisme alami atau “liar”. Vaksin dapat berupa galur virus atau bakteri yang telah
dilemahkan sehingga tidak menimbulkan penyakit. Vaksin dapat juga berupa organisme
mati atau hasil-hasil pemurniannya (protein, peptida, partikel serupa
virus,dsb.). Vaksin akan mempersiapkan sistem kekebalan manusia atau hewan
untuk bertahan terhadap serangan patogen tertentu, terutama
bakteri, virus, atau
toksin. Vaksin juga bisa membantu sistem kekebalan untuk melawan sel-sel degeneratif (kanker).
Pemberian vaksin diberikan untuk merangsang sistem imunologi tubuh
untuk membentuk antibodi spesifik sehingga dapat melindungi tubuh dari
serangan penyakit yang dapat dicegah dengan vaksin.
Vaksin dapat di bedakan menjadi
dua yaitu : Vaksin aktif (live vaccine) dan vaksin inaktif (killed vaccine). (suwandi.1990.perkembangan pembuatan vaksin)
- Vaksin aktif ( Live vaccine) (Fellia nasa putri)
Vaksin yang berisi
mikroorganisme agen penyakit ( virus atau bakteri) dalam keadaan hidup tetapi
sudah di lemahkan.Vaksin aktif hanya mengandung relatif kecil antigen.Antigen
yang masih hidup tersebut di harapkan mampu memperbanyak diri di dalam tubuh
hewan atau manusia yang di vaksin hingga dapat merangsang sistem kekebalan
tubuh manusia atau hewan tersebut.Vaksin aktif memiliki keuntungan dan kerugian
yaitu sebagai berikut:
A.
Keuntungan vaksin aktif
- Mampu menghasilkan kekebalan yang lebih tinggi titernya dan daya proteksinya lebih lama
- Merangsang pembentukan sistem imun secara luas termasuk respon sel T dan respon mukosa IgA
B.
Kerugian vaksin aktif
- · Dapat berubah menjadi virulen
- · Tidak dapat dilakukan pada hewan yang masih memiliki antibodi maternal (di peroleh saat hewan masih di dalam kandungan induknya atau melalui kolostrum susu dari induk)
- · Vaksin aktif harus di simpan pada suhu rendah yaitu 4ᵒC atau pada suhu yang lebih rendah untuk menjaga potensi vaksin. Kesalahan dalam menyimpan atau memindahkan tempat dapat membunuh mikroorganisme hidup pada vaksin. Perubahan suhu yang terlalu mendadak dan tinggi, dan sinar matahari dan ultraviolet,atau ultraviolet,atau radiasi juga dapat mematikan mkroorganisme hidup(virus atau bakteri) dalam vaksin serta dapat menurunkan potensi vaksin.
- · Lebih reaktogenik (abbas a.k and a.h. litchman.2005.celullar and molecular immunologi)
- Vaksin inaktif (Killed vaccine) (Arasyia ramadhani)
Vaksin yang berisi mikrorganisme
agen penyakit dalam keadaan mati (dimatikan) atau hasil-hasil
pemurniannya(protein,peptida,partikel serupa virus, dsb). Biasanya vaksin
inaktif di dalamnya dicampurkan atau ditambahkan oil adjuvant untuk
perpanjangan imunitas dan mengurangi jumlah mikroorganisme yang digunakan.
Adjuvant yang digunakan dapat berupa aluminium hidroksida, aluminium fosfat
untuk mengadsorpsi antigen pelarut atau lanolin untuk mengemulsikan antigen,
maupun b-popiolakton.
A.
Keuntungan vaksin inaktif
·
Aman karena tidak ada resiko jadi virulen
·
Mudah diperoduksi dan disimpan
·
Toleransi lebih baik
B.
Kerugian vaksin aktif
· Memerlukan penggunaan berulang (booster) untuk
mempertahankan proteksi
· perlu perhatian yang luar biasa pada saat
pembuatan guna memastikan bahwa tidak tersisa virus virulen aktif di dalam
vaksin.
· Pemberian secara parenteral memberikan
perlindungan yang terbatas.
· Resistensi lokal pada pintu-pintu masuk
alamiah/multiplikasi utama infeksi virus tidak terjadi.
· Memerlukan adjuvan untuk meningkatkan
antigenisitas yang efektif. (abbas a.k and a.h. litchman.2005.celullar and molecular immunologi)
5 macam Vaksin imunisasi dasar (Arasyia ramadhani)
Untuk imunisasi dasar yang harus
diberikan pada bayi antara lain.
- · Vaksin Polio, Bibit penyakit yang menyebabkan polio adalah virus, vaksin yang digunakan oleh banyak negara termasuk Indonesia adalah vaksin hidup (yang telah diselamatkan) vaksin berbentuk cairan. pemberian pada anak dengan meneteskan pada mulut. Kemasan sebanyak 1cc / 2 cc dalam 1 ampul.
- · Vaksin Campak, Bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah virus. Vaksin yang digunakan adalah vaksin hidup. Kemasan dalam flacon berbentuk gumpalan yang beku dankering untuk dilarutkan dalam 5 cc pelarut. Sebelum menyuntikkan vaksin ini, harus terlebih dahulu dilarutkan dengan pelarut vaksin (aqua bidest). Disebut beku kering oleh karena pabrik pembuatan vaksin ini pertama kali membekukan vaksin tersebut kemudian mengeringkannya. Vaksin yang telah dilarutkan potensinya cepat menurun dan hanya bertahan selama 8 jam.
- · Vaksin BCG, Vaksin BCG adalah vaksin hidup yang berasal dari bakteri. Bentuknya vaksin beku kering seperti vaksin campak berbentuk bubuk yang berfungsi melindungi anak terhadap penyakit tuberculosis (TBC). Dibuat dari bibit penyakit hidup yang telah dilemahkan, ditemukan oleh Calmett Guerint. Sebelum menyuntikkan BCG, vaksin harus lebih dulu dilarutkan dengan 4 cc cairan pelarut (NaCl 0,9%). Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan dalam waktu 3 jam. Vaksin akan mudah rusak bila kena sinar matahari langsung.Tempat penyuntikan adalah sepertinya bagian lengan kanan atas.
- · Vaksin Hepatitis B, Bibit penyakit yang menyebabkan hepatitis B adalah virus. Vaksin hepatitis B dibuat dari bagian virus yaitu lapisan paling luar (mantel virus) yang telah mengalami proses pemurnian. Vaksin hepatitis B akan rusak karena pembekuan dan pemanasan. Vaksin hepatitis B paling baik disimpan pada temperatur 2,8°C. Biasanya tempat penyuntikan di paha 1/3 bagian atas luar.
- · Vaksin DPT, Terdiri toxoid difteri, bakteri pertusis dan tetanus toxoid, kadang disebut “triplevaksin”. Berisi vaksin DPT , TT dan DT. Vaksin DPT disimpan pada suhu 2,8°C kemasan yang digunakan : Dalam 5 cc untuk DPT, 5 cc untuk TT, 5 cc untuk DT. Pemberian imunisasi DPT, DT, TT dosisnya adalah 0,5 cc. Dalam pemberiannya biasanya berupa suntikan pada lengan atau paha. (markum.A.H.2002.Imunisasi.jakarta:fakultas kedokteran universitas indonesia)
Komentar
Posting Komentar